Evaluasi
dan Pembenahan Struktur dan
Skala Upah pada Restoran XYZ berdasarkan
Metode Adhered dan Overlapping
� Evaluation and Improvement of
the Wage Structure and Scale at XYZ Restaurant based on the Adhered and
Overlapping Method
1)Rayhan
Abrar, 2)Aurelie Evadne, 3)Felisha
Najla Adevia, 4)Maritza Fatiha, 5)Raihan Putra Nabil, 6)Lindawati Kartika
1,2,3,4,5,6 Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University.
*Email: 1)[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected], 4)[email protected], 5)[email protected], 6)[email protected]
*Correspondence: Maritza Fatiha
DOI: 10.59141/comserva.v3i12.1268 |
ABSTRAK Penelitian ini mengkaji sistem kompensasi pada Restoran XYZ, sebuah usaha menengah di sektor makanan dan minuman yang telah beroperasi selama 10 tahun. Fokus utama penelitian
ini adalah analisis dan pembenahan struktur gaji menggunakan metode adhered dan
overlapping, dengan tujuan
menciptakan sistem kompensasi yang adil dan efektif untuk meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pemilik, manajer, dan karyawan, serta analisis literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur gaji awal UKM ini memiliki beberapa kelemahan, termasuk distribusi gaji yang tidak merata dan beberapa gaji karyawan yang berada di bawah upah minimum provinsi. Dua metode pembenahan gaji diterapkan dan dianalisis, menunjukkan bahwa metode overlapping lebih disarankan karena menawarkan peningkatan biaya gaji yang lebih efisien dan distribusi gaji yang lebih merata antar karyawan. Penelitian ini memberikan implikasi manajerial penting bagi Restoran XYZ untuk merevisi struktur gaji mereka, dengan harapan dapat meningkatkan kepuasan karyawan, mengurangi ketidakpuasan terhadap remunerasi, dan pada akhirnya mendukung peningkatan kinerja keseluruhan usaha. Rekomendasi ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi UKM serupa dalam mengelola sistem kompensasi yang efektif dan adil. Kata kunci: : Adhered; Kompensasi;
Overlapping; Skala Upah; Struktur Upah. |
ABSTRACT
This research examines the
compensation system at XYZ Restaurant, a midsized business in the food and
beverage sector that has been operating for 10 years. The main focus of this
research is the analysis and improvement of salary structures using adhered and
overlapping methods, with the aim of creating a fair and effective compensation
system to increase employee motivation and performance. Data was collected
through in-depth interviews with owners, managers and employees, as well as
analysis of related literature. The research results show that the initial
salary structure of these SMEs has several weaknesses, including uneven salary
distribution and some employee salaries that are below the provincial minimum
wage. Two methods of salary improvement are applied and analyzed, showing that
the overlapping method is more advisable because it offers a more efficient
increase in salary costs and a more even distribution of salaries between
employees. This research provides important managerial implications for XYZ
Restaurant to revise their salary structure, with the hope of increasing
employee satisfaction, reducing dissatisfaction with remuneration, and
ultimately supporting an increase in overall business performance. It is hoped
that this recommendation can be used as a reference for similar SMEs in
managing an effective and fair compensation system.
Keywords: Adhered; Compensation; Overlapping; Wage Scale; Wage Structure.
PENDAHULUAN
Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) memegang
peranan fundamental dalam perkembangan ekonomi di
Indonesia. Kehadiran UKM berkontribusi
secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia menandakan bahwa UKM memiliki peran krusial dalam menciptakan
lapangan pekerjaan. UKM diakui sebagai fondasi bagi perkembangan
bisnis dalam skala besar, dimana
mayoritas perusahaan besar di Indonesia berawal dari UKM
Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) merujuk
pada entitas bisnis yang beroperasi dalam skala kecil dan dikelola oleh individu maupun kelompok pekerja dengan jumlah anggota tidak lebih dari
100 orang. Berdasarkan UU Nomor
20 Tahun 2008 Pendapatan bersih UKM ditetapkan tidak melebihi Rp500.000.000 dan tidak termasuk nilai tanah dan bangunan tempat UKM tersebut. UKM sebagai usaha berbasis kerakyatan telah membuktikan diri sebagai usaha yang tahan terhadap berbagai guncangan ekonomi bahkan mampu tumbuh saat
terjadinya krisis ekonomi
Kompensasi didefinisikan sebagai
imbalan yang diberikan kepada karyawan sebagai sesuatu yang harus diterima karena kontribusi jasa mereka terhadap
organisasi. Proses pemberian
kompensasi ini merupakan bagian integral dari fungsi manajemen
sumber daya manusia, yang mencakup semua bentuk penghargaan
yang diberikan kepada individu sebagai imbalan atas pelaksanaan
tugas keorganisasian
Penelitian ini berfokus
pada analisis dan pembenahan
struktur gaji di Restoran XYZ, sebuah usaha menengah yang beroperasi di sektor jasa makanan dan minuman. Pembenahan gaji tersebut dilakukan
menggunakan metode adhered atau metode overlapping.
Kedua metode ini mengintegrasikan berbagai faktor relevan untuk menetapkan
tingkat pekerjaan, dimana setiap posisi
diberikan skor berdasarkan seberapa baik karyawan memenuhi
atau melampaui kriteria yang ditetapkan untuk setiap faktor
relevan.
METODE
Kerangka pemikiran penelitian ini berlandaskan pada kondisi Restoran XYZ saat ini yang telah berdiri selama 10 tahun, terhitung sejak 2014. Adanya ketertarikan khusus untuk meneliti
sistem kompensasi untuk perusahaan yang saat ini bergerak
menuju fase pendewasaan, dengan omzet per bulan secara konsisten berada pada angka Rp230.000.000 -
Rp240.000.000 per bulannya. Analisis
dilakukan untuk jabatan dan deskripsi pekerjaan sebelum melakukan pembenahan struktur dan skala upah menggunakan metode sebagaimana terlampir.
Gambar 1. Kerangka
Pemikiran
Penelitian ini merupakan gabungan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif, yang melibatkan pengumpulan data
primer dan sekunder dari Restoran XYZ. Data primer diperoleh
melalui in-depth
interview dengan pemilik
dan manajer, dengan melibatkan partisipasi 20 orang karyawan dalam proses tersebut. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari literatur terkait Mata Kuliah Manajemen Kompensasi, yang memberikan konteks dan teori relevan untuk penelitian
ini. Proses penelitian dilakukan selama periode tiga bulan,
mulai dari Januari hingga Maret 2024, yang memungkinkan
waktu yang cukup untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan
data dengan cermat.
Analisis ini mengevaluasi pemetaan gaji yang dilakukan sebagai langkah untuk merumuskan ulang struktur dan skala upah yang ada. Informasi yang terkumpul dari evaluasi ini kemudian
disajikan dalam bentuk grafik dan tabel guna mempermudah
analisis dan penarikan kesimpulan yang tepat.
Pembenahan struktur dan skala upah di Restoran
XYZ dianalisis menggunakan metode point system
method. Point system method dalam penerapannya mengacu pada job value dan job grading dengan given grade
Manajer atau pihak terkait harus
terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap jabatan serta menetapkan poin untuk faktor-faktor
yang relevan. Proses evaluasi
ini melibatkan penentuan nilai numerik untuk berbagai
aspek pekerjaan, seperti tingkat pelayanan yang diberikan dan jumlah staf yang ditangani, yang kemudian diakumulasikan untuk memberikan penilaian relatif terhadap setiap jabatan di Restoran XYZ. Metode yang sama diterapkan untuk merancang struktur gaji dan menentukan bobot relatif dari
masing-masing jabatan. Selain itu,
dilakukan analisis terhadap kriteria penggajian untuk merancang sistem kompensasi baru yang mempertimbangkan faktor-faktor tersebut serta konsep kompensasi yang optimal, dengan tujuan untuk
mendorong karyawan agar memberikan kinerja terbaik mereka.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.��
Gambaran Umum Restoran XYZ
Sejak tahun 2014, Restoran XYZ bergerak di bidang makanan dan minuman. UKM ini memiliki dua cabang yang berlokasi di Kota Bogor dan Kabupaten
Bogor. UKM ini memiliki visi untuk menciptakan
kemakmuran melalui cita rasa yang kaya dan berkualitas,
sementara misi UKM ini adalah memberikan
pengalaman kuliner yang memuaskan dengan pelayanan terbaik, memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dalam memberikan suasana rumah yang hangat dan nyaman. Dalam menjaga kualitasnya, UKM ini kerap melakukan
berbagai macam promosi jangka pendek seperti konten TikTok dan bekerja sama dengan influencer.
Gambar 2. Struktur Organisasi Restoran XYZ������������������������������������������������������������
Sumber: Data Diolah
(2024)
Pada Gambar 2 dapat
diinterpretasikan bahwa Restoran XYZ memiliki 1 owner dan 20 karyawan.
Karyawan terbagi menjadi satu operational manager, satu orang financial
manager, satu
orang head cashier, tiga orang cashier
staff, satu orang head chef, dua orang cook
staff, dua orang kitchen assistant, satu
orang head server, lima orang server,
dan tiga orang cleaning
staff. Berdasarkan
hasil wawancara dengan Owner UKM,
omzet rata-rata per bulan berada pada kisaran Rp230.000.000
- Rp240.000.000 dengan besaran
operasional gaji per bulan sebesar Rp39.225.000 atau sebesar 17% dari besaran omzet
bulanan.
Restoran XYZ beroperasi dengan dukungan dari 20 karyawan yang bertugas dalam berbagai peran. Karakteristik karyawan yang akan menjadi objek
penelitian ditunjukkan
dalam Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik
Karyawan Restoran XYZ
No |
Jabatan |
Pendidikan Terakhir |
Pengalaman Kerja |
||||||
SD |
SMP |
SMA/SMK |
D1 |
S1 |
<1 |
1 < x < 5 |
>5 |
||
1 |
Operational
Manager |
� |
� |
� |
� |
1 |
� |
� |
1 |
2 |
Financial
Manager |
� |
� |
� |
� |
1 |
� |
� |
1 |
3 |
Head Cashier |
� |
� |
� |
1 |
� |
� |
1 |
� |
4 |
Head Chef |
� |
� |
� |
1 |
� |
� |
1 |
� |
5 |
Head Server |
� |
� |
1 |
� |
� |
� |
1 |
� |
6 |
Cashier
Staff 1 |
� |
� |
1 |
� |
� |
� |
1 |
� |
7 |
Cashier
Staff 2 |
� |
� |
1 |
� |
� |
� |
1 |
� |
8 |
Cashier
Staff 3 |
� |
� |
1 |
� |
� |
� |
1 |
� |
9 |
Cook Staff 1 |
� |
� |
1 |
� |
� |
� |
1 |
� |
10 |
Cook Staff 2 |
� |
� |
1 |
� |
� |
� |
1 |
� |
11 |
Server 1 |
� |
1 |
� |
� |
� |
1 |
� |
� |
12 |
Server 2 |
� |
1 |
� |
� |
� |
1 |
� |
� |
13 |
Server 3 |
1 |
� |
� |
� |
� |
1 |
� |
� |
14 |
Server 4 |
1 |
� |
� |
� |
� |
1 |
� |
� |
15 |
Server 5 |
1 |
� |
� |
� |
� |
1 |
� |
� |
16 |
Kitchen
Assistant 1 |
� |
� |
1 |
� |
� |
1 |
� |
� |
17 |
Kitchen
Assistant 2 |
� |
� |
1 |
� |
� |
1 |
� |
� |
18 |
Cleaning
Staff 1 |
� |
1 |
� |
� |
� |
1 |
� |
� |
19 |
Cleaning Staff
2 |
� |
1 |
� |
� |
� |
1 |
� |
� |
20 |
Cleaning
Staff 3 |
� |
1 |
� |
� |
� |
1 |
� |
� |
Total |
3 |
5 |
8 |
2 |
2 |
10 |
8 |
2 |
Sumber:
Data Diolah (2024)
Pada Gambar 3, disajikan
gaji rata-rata karyawan
pada Restoran XYZ dibandingkan
dengan Upah Minimum Provinsi
(UMP) Jawa Barat dan Upah Minimum Kota (UMK) Kota Bogor pada tahun 2024.
Gambar 3. Perbandingan Gaji Pokok dengan
UMP dan UMK
Sumber:
Data Diolah (2024)
Berdasarkan Keputusan
B.�� Sistem Kompensasi pada Restoran XYZ Sebelum Perbaikan
����������� Pihak Restoran XYZ menerapkan
sistem operasional di mana persentase besaran gaji pegawai terhadap
omzet usaha adalah sebesar 17% dan tidak melebihi 20%. Berikut merupakan tabel struktur kompensasi pegawai Restoran XYZ berdasarkan kondisi aktual.
Tabel 2. Struktur
Kompensasi Aktual
No |
Job Title |
Gaji Pokok (per Bulan) |
1 |
Operational Manager |
Rp3.100.000 |
2 |
Financial Manager |
Rp2.600.000 |
3 |
Head Cashier |
Rp2.400.000 |
4 |
Cashier Staff 1 |
Rp2.150.000 |
5 |
Cashier Staff 2 |
Rp1.900.000 |
6 |
Cashier Staff 3 |
Rp1.900.000 |
7 |
Head Chef |
Rp2.250.000 |
8 |
Cook Staff 1 |
Rp2.000.000 |
9 |
Cook Staff 2 |
Rp2.000.000 |
10 |
Kitchen Assistant 1 |
Rp1.750.000 |
11 |
Kitchen Assistant 2 |
Rp1.750.000 |
12 |
Head Server |
Rp1.950.000 |
13 |
Server 1 |
Rp1.800.000 |
14 |
Server 2 |
Rp1.800.000 |
15 |
Server 3 |
Rp1.800.000 |
16 |
Server 4 |
Rp1.725.000 |
17 |
Server 5 |
Rp1.725.000 |
18 |
Cleaning Staff 1 |
Rp1.625.000 |
19 |
Cleaning Staff 2 |
Rp1.500.000 |
20 |
Cleaning Staff 3 |
Rp1.500.000 |
Sumber:
Data diolah (2024)
C.�� Analisis
Compensable Factors pada Karyawan Restoran
XYZ
Untuk menentukan job grading
pada Restoran XYZ, diperlukan
analisis mendalam mengenai job value melalui pemeriksaan compensable
factors. Compensable factors sering kali diaplikasikan untuk menilai dan memberikan bobot pada faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan, yang kemudian menjadi dasar dalam
penetapan kompensasi yang tepat, adil, dan memadai untuk para pekerja
Tabel 3. Compensable Factors pada Restoran XYZ
No |
Elemen Hay Method |
Compensable Factors |
Pengisi 1 |
Pengisi 2 |
Jumlah Bobot |
Presentase |
Owner |
GM |
|||||
1 |
Know-How |
Pendidikan Formal |
8 |
5 |
6 |
3,69% |
2 |
Pengalaman Kerja |
37 |
39 |
38 |
21,70% |
|
3 |
Kemampuan hubungan
manusia |
9 |
11 |
10 |
5,66% |
|
4 |
Usaha Fisik |
32 |
32 |
32 |
18,46% |
|
5 |
Kreativitas |
18 |
15 |
17 |
9,52% |
|
6 |
Problem Solving |
Pengambilan Keputusan |
13 |
17 |
15 |
8,70% |
7 |
Presentasi Diri |
21 |
21 |
21 |
11,95% |
|
8 |
Accountability |
Orientasi Pelayanan
Pelanggan |
34 |
32 |
33 |
18,65% |
9 |
Dampak terhadap
Organisasi |
3 |
3 |
3 |
1,66% |
|
Total |
175 |
100% |
Sumber:
Data diolah (2024)
Dapat dilihat bahwa pengalaman kerja merupakan faktor dengan bobot
tertinggi (21,70%), yang menunjukkan
bahwa hal ini dianggap paling penting oleh pemilik dan General Manager dalam konteks
pekerjaan di restoran mereka. Jika kandidat lebih berpengalaman dalam bidang terkait,
dipercaya bahwa kinerjanya saat bekerja di restoran akan menjadi lebih
baik. Sementara itu, dampak terhadap
organisasi memiliki bobot terendah (1,66%), yang menandakan bahwa faktor ini kurang
diutamakan dibandingkan dengan faktor-faktor lain dalam penilaian para pemilik restoran. Faktor ini menjadi pertimbangan
dengan bobot terkecil sebab pemilik dan General
Manager percaya
bahwa langkah mitigasi dampak buruk akibat kesalahan
karyawan masih dapat diatasi dengan
baik.
D.�� Analisis Job Value dan Job Grading pada Struktur Organisasi Restoran XYZ
����������� Setelah mengetahui bobot masing-masing sub-faktor dalam compensable
factors, langkah
berikutnya adalah menghitung job value dengan menggunakan komponen bobot dan nilai. Job value
diperoleh dengan mengalikan bobot setiap sub-faktor dengan nilai yang terkait pada job title. Berikut
merupakan hasil perhitungan job value pada struktur
organisasi Restoran XYZ.
Tabel 4. Perhitungan
Job Value pada Restoran
XYZ
Job Title |
Job Value (ΣNxB) |
Bobot |
|
Operational Manager |
501 |
12,36% |
|
Financial Manager |
499 |
12,32% |
|
Head Cashier |
439 |
10,84% |
|
Cashier |
369 |
9,11% |
|
Head Chef |
428 |
10,57% |
|
Cook |
387 |
9,55% |
|
Kitchen Assistant |
320 |
7,90% |
|
Head Server |
422 |
10,42% |
|
Server |
367 |
9,06% |
|
Cleaning Staff |
319 |
7,88% |
|
Sumber: Data diolah
(2024)
����������� Dalam
tahap perancangan job grading,
terdapat dua metode yang dapat diterapkan, yakni metode given grade dan metode min-max. Pilihan antara kedua metode
ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
metode given
grade, sebagaimana
tergambar dalam Tabel 5.
Tabel 5. Pengelompokkan
Job Grading pada Restoran
XYZ
Job Title |
JV |
Min |
Max |
Grade |
Jabatan |
Operational Manager |
501 |
455 |
501 |
IV |
Branch Managers |
Financial Manager |
499 |
||||
Head Cashier |
439 |
410 |
455 |
III |
Crew Leaders |
Head Chef |
428 |
||||
Head Cashier |
422 |
||||
Cook |
387 |
364 |
410 |
II |
Crew Members |
Cashier |
369 |
||||
Server |
367 |
||||
Kitchen Assistant |
320 |
319 |
364 |
I |
Crew Assistants |
Cleaning Staff |
319 |
Sumber:
Data diolah (2024)
����������� Dengan menerapkan metode given grade,
didapatkan empat grade. Grade IV mencakup branch managers, yang terdiri dari operational manager dan financial
manager. Grade III merupakan kategori
crew leaders, melibatkan head cashier, head chef,
dan head server. Grade II terdiri dari crew members, termasuk cook, cashier, dan server. Sementara itu,
Grade I adalah
crew assistants yang mencakup kitchen assistant dan cleaning staff.
E.�� Salary
Mapping Awal Restoran
XYZ
����������� Dengan job grading yang telah
diperoleh, maka dapat dilakukan salary mapping sebagai langkah
awal untuk memverifikasi apakah sistem kompensasi di Restoran XYZ telah dirancang dengan baik. Kunci evaluasinya
terletak pada kriteria bahwa nilai mid-to-mid tidak boleh
melampaui spread
di setiap grade,
serta terdapat peningkatan nilai spread seiring
dengan kenaikan grade. Berikut
adalah tabel salary mapping awal untuk
usaha Restoran XYZ.
Tabel 6. Salary Mapping
Awal
Grade |
Total Persons |
Total Salary |
Actual |
||||
Minimum |
Mid Point |
Maximum |
Mid to Mid |
Spread |
|||
IV |
2 |
Rp5.700.000 |
Rp2.600.000 |
Rp2.850.000 |
Rp3.100.000 |
29,55% |
19% |
III |
3 |
Rp6.600.000 |
Rp1.950.000 |
Rp2.200.000 |
Rp2.400.000 |
17,02% |
23% |
II |
10 |
Rp18.800.000 |
Rp1.725.000 |
Rp1.880.000 |
Rp2.150.000 |
15,69% |
25% |
I |
5 |
Rp8.125.000 |
Rp1.500.000 |
Rp1.625.000 |
Rp1.750.000 |
� |
17% |
Sumber:
Data diolah (2024)
����������� Analisis salary mapping mengungkap
bahwa sistem kompensasi yang saat ini dimiliki Restoran
XYZ memerlukan peninjauan ulang. Pada Grade
IV, nilai mid-to-mid
mencapai 29,55% dan melampaui
spread yang hanya
sebesar 19%, pada praktik sistem kompensasi yang baik, nilai mid-to-mid tidak seharusnya
melebihi spread.
Selain itu, pola spread antar grade menunjukkan
ketidaksesuaian, dimana seharusnya spread
bertambah seiring dengan meningkatnya grade untuk mencerminkan peningkatan tanggung jawab dan ruang untuk kenaikan
berdasarkan kinerja dan pengalaman; namun, dalam praktiknya, spread pada beberapa
grade yang lebih rendah malah terlihat lebih besar.
F.�� Pembenahan Gaji pada Restoran XYZ Menggunakan Metode Adhered
����������� Pendekatan pertama yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem kompensasi Restoran XYZ adalah dengan menggunakan metode adhered atau metode berhimpit.
Metode adhered melibatkan
penataan ulang range gaji sehingga gaji pada setiap tingkatan atau grade memiliki rentang yang berhimpit, artinya disesuaikan agar tidak ada tumpang tindih
antara gaji di berbagai grade
Tabel 7. Pembenahan
Gaji dengan Metode Adhered
Grade |
Total Persons |
Actual |
||||
Minimum |
Mid Point |
Maximum |
Mid to Mid |
Spread |
||
IV |
2 |
Rp2.722.500 |
Rp3.130.875 |
Rp3.539.250 |
27,78% |
30% |
III |
3 |
Rp2.178.000 |
Rp2.450.250 |
Rp2.722.500 |
22,73% |
25% |
II |
10 |
Rp1.815.000 |
Rp1.996.500 |
Rp2.178.000 |
15,24% |
20% |
I |
5 |
Rp1.650.000 |
Rp1.732.500 |
Rp1.815.000 |
� |
10% |
����� Sumber: Data diolah (2024)
�
Gambar 4. Grafik Salary Mapping dengan
Metode Adhered
Sumber:
Data diolah (2024)
����������� Pembenahan struktur upah menggunakan metode adhered menciptakan perubahan yang cukup signifikan. Gaji minimum ditetapkan sebesar Rp1.650.000 dan gaji maksimum meningkat menjadi Rp3.539.250. Pembenahan ini memastikan tidak ada tingkatan
gaji yang tumpang tindih antar grade. Dari penyesuaian ini pun terlihat tidak ada mid-to-mid yang melebihi range gaji
pada setiap grade
sehingga struktur upah ini sudah
dapat dianggap ideal.
G.��� Pembenahan Gaji pada Restoran XYZ Menggunakan Metode Overlapping
Metode kedua yang
digunakan untuk membenahi sistem upah pada Restoran XYZ adalah metode overlapping atau
metode tumpang tindih. Dalam metode ini, rentang gaji
untuk setiap grade atau tingkatan jabatan dalam struktur
organisasi dirancang sedemikian rupa sehingga ada bagian
dari rentang gaji yang tumpang tindih antar grade yang berdekatan
Tabel 8. Pembenahan Gaji dengan Metode Overlapping
Grade |
Total Persons |
Actual |
||||
Minimum |
Mid Point |
Maximum |
Mid to Mid |
Spread |
||
V |
2 |
Rp2.434.783 |
Rp2.800.000 |
Rp3.165.217 |
27% |
30% |
IV |
3 |
Rp1.955.556 |
Rp2.200.000 |
Rp2.444.444 |
10% |
25% |
III |
10 |
Rp1.818.182 |
Rp2.000.000 |
Rp2.181.818 |
16% |
20% |
II |
5 |
Rp1.650.000 |
Rp1.725.000 |
Rp1.815.000 |
� |
10% |
������ Sumber: Data diolah (2024)
�
Gambar
5. Grafik
Salary Mapping dengan Metode Overlapping
Sumber: Data diolah (2024)
Setelah melakukan pembenahan gaji menggunakan metode overlapping, yang menggunakan
range gaji sama seperti yang diterapkan pada metode adhered, tercatat
gaji minimum sebesar
Rp1.650.000, sementara gaji
maksimum meningkat menjadi Rp3.165.217. Pembenahan ini juga memastikan bahwa gaji antar
grade yang berdekatan
memiliki kisaran tumpang tindih, sehingga menciptakan distribusi gaji yang lebih merata.Dengan
tidak adanya selisih mid-to-mid yang
melebihi range,
pembenahan gaji ini dapat yang dianggap ideal dan adil untuk semua karyawan.
H.��� Implikasi Manajerial
����������� Restoran XYZ dapat mempertimbangkan peninjauan kembali terhadap struktur dan skala upah dengan metode
adhered atau
overlapping seperti
yang telah direkomendasikan.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, kedua metode tersebut masih sesuai dengan
batasan anggaran yang ditetapkan, yakni total gaji pokok tidak
melebihi 20% dari total omzet perusahaan. Analisis mendalam menunjukkan bahwa metode overlapping
lebih disarankan untuk diterapkan. Alasan utamanya adalah karena metode ini
menawarkan kenaikan gaji yang lebih kecil jika dibandingkan
dengan gaji aktual saat ini,
yang berarti perusahaan dapat mengelola peningkatan biaya gaji dengan lebih
efisien. Selain itu, distribusi gaji antar karyawan menjadi lebih merata,
memastikan keadilan dan keseimbangan dalam struktur upah.
Tabel 9. Selisih Gaji Aktual dengan
Gaji Setelah Dibenahi
Gaji Aktual per Bulan |
Gaji per Bulan Setelah Dibenahi (Adhered) |
Gaji per Bulan Setelah Dibenahi (Overlapping) |
Rp39.225.000 |
Rp42.089.523 |
Rp40.705.136 |
Selisih dengan Gaji
Aktual |
Rp2.864.523 |
Rp1.480.136 |
��������� Sumber:
Data diolah (2024)
SIMPULAN
Analisis job
value pada Restoran XYZ, yang ditinjau
melalui compensable
factors, menghasilkan
pembagian struktur jabatan ke dalam
4 grade, yaitu:
branch managers, crew leaders, crew members,
dan crew assistants. Sistem kompensasi yang ada di Restoran XYZ saat ini ini
menunjukkan beberapa kelemahan yang memerlukan peninjauan ulang. Terdapat nilai mid-to-mid yang melebihi
spread dan beberapa
grade dengan
posisi lebih rendah justru memiliki
spread yang lebih
besar.
Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan
analisis untuk memperbaiki struktur gaji dengan dua metode yang berbeda: adhered dan overlapping. Metode adhered
mengharuskan peningkatan gaji sebesar Rp2.864.523 untuk membawa struktur
gaji ke dalam
keseimbangan yang diinginkan,
sedangkan metode overlapping hanya
membutuhkan peningkatan sebesar Rp1.480.136. Dengan mempertimbangkan besarnya peningkatan yang diperlukan dan dampaknya terhadap keseluruhan struktur gaji, metode overlapping lebih direkomendasikan.
Metode ini tidak hanya membutuhkan peningkatan yang lebih rendah dibandingkan dengan gaji aktual
saat ini, tetapi juga membantu menciptakan distribusi gaji yang lebih merata di antara karyawan.
Berdasarkan penelitian tentang pembenahan sistem kompensasi di Restoran XYZ, berikut beberapa saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan struktur dan sistem kompensasi di perusahaan:
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, A., & Tamini, I.
(2015). PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN GAYAMAKMUR
MOBIL MEDAN.
Apricilia, O., Yudesti,
R., Wati, R., Zaki Zufar, A., & Kartika, L. (2022). ANALISIS PEMBENAHAN
SISTEM KOMPENSASI BERBASIS KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN UKM AYAM GORENG BOGOR.
Esay, N. A., & Retno Ardianti, D. R. R. (2013). PENGELOLAAN SUMBER DAYA
MANUSIA PADA USAHA MIKRO DAN KECIL DI JAWA TIMUR (Vol. 1, Issue 3).
Glorianismus, F. Y., Maharani, N., Daniah Watiningsih, S., Ayu, T., Trevesia,
V., Raya, U. P., Com, F., Kunci, K., Kinerja, :, & Strategik, M. (2023).
Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan
pada PT. Putra Gemilang Prima. Jurnal
Ilmiah Multi Disiplin
Indonesia, 2, 1844�1849.
Gubernur Jawa Barat. (2023a). Keputusan Gubernur Jawa Barat Upah Minimum Provinsi
Jawa Barat Tahun 2024.
Gubernur Jawa Barat. (2023b). Keputusan Gubernur Jawa Barat Upah Minumum
Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2024.
Hasmawati, F., Fdk, D.,
Raden, U., & Abstraksi, F. (2015). EKONOMI
KERAKYATAN BERBASIS POTENSI LOKAL.
Kartika, L., Mutiara, S., Adiwidjaja, I., Muzakkir R., M.,
& Novitasari, A. (2022). Analisis
Compensable Factors dan Perbandingan Terhadap Kebijakan Upah Minimum
Pada Sistem Kompensasi Karyawan Usaha Kecil Menengah. Journal
of Applied Business and Economic (JABE), 9, 92�110.
Pratiwi, M. A., Alifya, N., Kurniasari, O., Zulpakar, T. K., Napitupulu, Y.
T., Kartika, L., Bogor, I. P., & Kunci, K.
(2022). HUMANTECH JURNAL ILMIAH MULTI DISIPLIN INDONESIA EVALUASI SISTEM
KOMPENSASI FINANSIAL DENGAN METODE POINT SYSTEM PADA UKM SS SEKTOR KULINER
KOTA BOGOR. Jurnal Penelitian
Dan Pengabdian Masyarakat, 1, 667�682.
Puspita Sari, S., &
Astuti, A. (2024). Pelatihan Dasar Manajemen Pada Usaha Micro dan Menengah
Desa Sindanglaut Kecamatan
Carita Kabupaten Paneglang
Banteng. Praxis: Jurnal
Pengabdian Kepada
Masyarakat, 4(1), 57�60. http://pijarpemikiran.com/
Sedyastuti, K. (2018). Analisis Pemberdayaan UMKM dan Peningkatan Daya Saing Dalam Kancah Pasar Global (Vol. 2, Issue 1).
|
� 2022 by the authors.
Submitted for possible open access publication under the terms and conditions
of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |