Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Budaya Organisasi dan Organizational Citizenship Behaviour Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Sociolla Lombok Epicentrum Mall Mataram
� The Influence of Transformational Leadership,
Organizational Culture and Organizational Citizenship Behavior on Employee
Performance at Sociolla Lombok Epicentrum Mall Mataram
1)* Raditya Razindra Abimanyu, 2) Tri Siwi
Agustina, 3) Dian Ekowati
1,2,3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia.
*Email: 1) [email protected],
*Correspondence:
1) Raditya Razindra
Abimanyu
DOI: 10.59141/comserva.v3i12.1265 |
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional, budaya organisasi, dan Organizational Citizenship Behavior terhadap kinerja karyawan pada Sociolla Lombok Epicentrum Mall Mataram.� Jenis penelitian
yang digunakan adalah eksplanatif, yang bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel atau lebih. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari
seluruh karyawan Sociolla Lombok Epicentrum Mall, dengan
jumlah sampel sebanyak 33 orang. Alat analisis
yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa: kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh positif, namun tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan (H1 tidak terbukti), budaya organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (H2 terbukti), dan Organization Citizenship Behavior memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan (H3 tidak terbukti). Peran pemimpin memiliki komitmen agar mampu menganalisis terkait keseimbangan beban kerja karyawannya,
dan manajemen perusahaan memiliki strategi khusus dalam meningkatkan kesadaran tentang upaya ekstra dan perilaku inovatif dari karyawan dalam bekerja. Kata kunci: Kepemimpinan Transformasional, Budaya
Organisasi, Organization
Citizenship Behavior, Kinerja Karyawan |
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of
transformational leadership, organizational culture, and Organizational
Citizenship Behavior on employee performance at Sociolla Lombok Epicentrum Mall Mataram.� The type of research used is explanatory,
which aims to test the relationship between two or more variables. The
population in this study consisted of all employees of Sociolla
Lombok Epicentrum Mall, with a sample size of 33 people. The analytical tool
used is Multiple Linear Regression. The results of the analysis show that:
transformational leadership has a positive, but insignificant effect on
employee performance (H1 not proven), organizational culture has a positive and
significant effect on employee performance (H2 proven), and Organization
Citizenship Behavior has a positive and insignificant
effect on employee performance (H3 not proven). The role of leaders has a
commitment to be able to analyze the workload balance
of their employees, and company management has a special strategy in raising
awareness about the extra efforts and innovative behavior
of employees at work.
Keywords:
Transformational Leadership, Organizational Culture,
Organization Citizenship Behavior, Employee
Performance
PENDAHULUAN
Salah
satu pilar perusahaan yang
paling mendasar dan signifikan
adalah sumber daya manusianya. Untuk menjamin bahwa sumber daya
manusia digunakan secara efektif dan adil demi kepentingan manusia, organisasi, dan masyarakat secara keseluruhan, manajemen sumber daya manusia
menggunakan berbagai peran dan tindakan. Mengakui pentingnya tenaga kerja sebagai
sumber daya manusia yang memajukan tujuan organisasi sangatlah penting.
Sumber daya
manusia adalah komponen penting dari semua operasi
organisasi karena struktur dan tujuan organisasi didasarkan pada banyak visi untuk
kepentingan manusia, dan karena manusia mengelola dan menjalankan misi organisasi. Karena lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, perusahaan perlu memanfaatkan pekerja mereka sebaik mungkin. Kinerja karyawan yang tinggi akan meningkatkan tingkat produksi perusahaan dan, pada gilirannya, meningkatkan keuntungan.
Kinerja
dapat didefinisikan sebagai hasil kerja
secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan job description yang diberikan
kepadanya (Mangkunegara, 2011). Menurut definisi (Torang, 2012), kinerja karyawan didefinisikan sebagai jumlah atau kualitas
pekerjaan yang dilakukan
oleh seorang individu atau kelompok untuk
menyelesaikan kegiatan dan tugas mendasar yang diarahkan oleh norma, standar operasional, kriteria, proses,
dan ukuran yang telah ditetapkan di dalam organisasi.
Menurut (Wagner III & Hollenbeck, 2020), kinerja adalah indikasi progresif yang menunjukkan seberapa baik perusahaan dapat bersaing di pasar. Menurut kemajuan teori dan penelitian empiris baru-baru ini, gaya seorang
pemimpin memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja individu dan organisasi, termasuk kinerja, kepuasan, dan kewarganegaraan organisasi (Aboramadan & Dahleez, 2020). Selain itu, penelitian hingga saat ini
menunjukkan bahwa kepemimpinan sangat penting untuk mencapai daya saing dan tujuan organisasi serta untuk mengoordinasikan
orang dan sumber daya (Fiaz et al., 2017). Dengan mempengaruhi bagaimana pemimpin dan bawahan berinteraksi, kepemimpinan digunakan untuk mencapai tujuan bisnis (Kim & Beehr, 2018).
Untuk memberikan
masa depan yang lebih baik bagi perusahaan
mereka dan menghasilkan kinerja dan hasil yang lebih baik, pemimpin
mengelola sumber daya organisasi dan menciptakan serta menerapkan strategi yang efektif (Para-Gonz�lez et al., 2018). Menurut sebuah studi baru-baru ini, kepemimpinan transformasional secara signifikan memengaruhi sikap dan tindakan karyawan (Murphy & Anderson, 2020). Berbagai hasil manusia dan organisasi telah terbukti secara positif dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional. Kinerja pekerjaan
(Torlak & Kuzey, 2019), perilaku kewarganegaraan organisasi (OCB) (Koo & Lee, 2022), dan efektivitas pemimpin (Brandt et
al., 2016), semuanya terkait
dengan kepemimpinan transformasional.
METODE
Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif, adapun jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Jenis penelitian eksplanatif menekankan pada hubungan variabel yang bersifat asosiatif atau hubungan kausal.
Lokasi penelitian dilakukan
di Sociolla Lombok Epicentrum Mall yang beralamat di Jl Sriwijaya No 333 Mataram unit LG
54B-56.
Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan Sociolla Lombok
Epicentrum Mall yang berjumlah 33 karyawan.
Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah metode sensus,
yakni dengan mengamati atau meneliti terhadap keseluruhan unit populasi.
Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda. Menurut (Sugiyono, 2013), analisis
regresi linear berganda adalah suatu analisis
yang mengkur pengaruh antar variabel melibatkan lebih dari satu variabel
bebas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan, diketahui bahwa item pernyataan dari kepemimpinan transformasional
(X1), budaya organisasi
(X2), organization citizenship behavior (X3), dan kinerja karyawan (Y) memperoleh nilai rhitung lebih
besar dari� rtabel,
nilai� tersebut menunjukan� bahwa� semua� item pernyataan� yang� digunakan� dalam penelitian ini dapat dinyatakan
valid
Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel kepemimpinan transformasional, budaya organisasi, organization citizenship behavior,
dan kinerja karyawan memiliki nilai Alpha lebih besar dari
Standar Cronbanch�s Alpha
(0,60).� Oleh karena
itu, variabel tersebut dapat dinyatakan reliabel dan seluruh data pada penelitian ini dapat dijadikan
instrumen penelitian.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji Komogorov-Smirnovdiatas dapat� diketahui bahwa� nilai� Asymp. Sig. (2 tailed) dari
variable penelitian kepemimpinan
transformasional, budaya organisasi, organization
citizenship behavior, dan kinerja
karyawan sebesar
0.711.� Karena nilai
Asymp. Sig. (2 tailed) = 0.711 > 0.05 maka dapat disimpulkan
bahwa seluruh variabel penelitan ini berdistribusi normal.
Uji Multikolinieritas
Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui
bahwa nilai tolerance variabel kepemimpinan transformasional adalah 0,237
> 0,10 dan nilai VIF 4.228 < 10, variabel budaya organisasi 0,164 > 0,10 dan nilai
VIF 6.106 < 10, variabel organization citizenship behavior sebesar 0,254 > 0,10 dan nilai
VIF 3.939 < 10. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa berdasarkan uji multikolinearitas
terjadi kolerasi antara variabel independen atau dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas
terhadap data yang diuji.
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil pengujian model Glejser terhadap seluruh variabel penelitian yaitu kepemimpinan transformasional (X1), budaya organisasi (X2), dan organization
citizenship behavior (X3) diperoleh
nilai t hitung tidak signifikan, dengan p-value lebih besar dari 0,05. Dengan demikian asumsi homoskedastisitas terpenuhi (variabel memiliki sebaran varian atau variabilitas
yang konstan)
Uji Hipotesis
1.
Variabel kepemimpinan transformasional
memiliki nilai t hitung lebih kecil
dari t tabel yaitu 0,117 < 1,96. Hal ini menunjukan bahwa H1 ditolak, yang berarti variabel kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
2.
Variabel budaya organisasi memiliki nilai t hitung lebih besar
dari t tabel yaitu 4,968 > 1,96. Hal ini menunjukan bahwa H2 diterima, yang berarti variabel budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
3.
Variabel organization citizenship behavior memiliki nilai t hitung lebih kecil dari
t tabel yaitu 0,908 <
1,96. Hal ini menunjukan bahwa H3 ditolak, yang berarti variabel organization citizenship behavior
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menunjukkan nilai Adjusted R
Square sebesar 0,872 ditransformasi
menjadi nilai koefisien determinasi sebesar 87,2 persen. Nilai tersebut menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan transformasional, budaya organisasi, dan organization citizenship behavior
terhadap kinerja karyawan sebesar 87,2 persen, sisanya sebesar 12,8 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel penelitian antara lain seperti komitmen organisasi, dan perilaku kerja inovatif.
PEMBAHASAN
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja
Karyawan
Hasil analisis data
menunjukkan bahwa nilai t-statistik lebih rendah dari
nilai t-tabel (0,117 <
1,96). Hal ini mengimplikasikan
bahwa kepemimpinan transformasional tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap kinerja karyawan, sehingga disimpulkan H1 ditolak. Temuan penelitian ini berbeda dengan (Walumbwa &
Hartnell, 2011), (Atmojo, 2015). Namun konsisten dengan penelitian (Elgelal &
Noermijati, 2015) serta (Prabowo et al.,
2018), yang menemukan bahwa kepemimpinan transformasional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan karyawan selain mendapatkan gaji bulanan dan tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan perusahaan, juga mendapatkan tambahan penghasilan karyawan berupa insentif berdasarkan kinerja. Pemberian tambahan penghasilan atau faktor kesejahteraan
yang telah diterima menjadi pendorong yang kuat bagi tinggi
rendahnya kinerja karyawan, sehingga gaya kepemimpinan transformasional pemimpin tidak menentukan kinerja karyawan pada Sociolla Lombok Epicentrum Mall Mataram.
Hal ini tidak lepas dari tuntutan
beban kerja yang semakin meningkat saat ini, sehingga
karyawan membutuhkan tunjangan kesejahteraan untuk diri sendiri
dan keluarganya.
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil analisis data
menunjukkan bahwa nilai t-statistik lebih besar dari
nilai t-tabel (4,968
>1,96). Hal ini mengimplikasikan
bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh yang berarti terhadap kinerja karyawan, sehingga disimpulkan H2 diterima. Hasil penelitian ini mendukung atau sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan
oleh (Fitrio et al.,
2020) yang menyatakan bahwa budaya organisasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil analisis data
menunjukkan bahwa nilai t-statistik lebih rendah dari
nilai t-tabel (0,908 <
1,96). Hal ini mengimplikasikan
bahwa Organization
Citizenship Behavior tidak
memiliki pengaruh yang berarti terhadap kinerja karyawan, sehingga disimpulkan H3 ditolak. Hasil penelitian ini tidak mendukung
terhadap beberapa hasil penelitian saat ini yang lebih
rinci dan elaboratif dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya,
yang membuktikan bahwa OCB mempengaruhi kinerja karyawan secara parsial. Namun hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan
Turnipseed dan Rassuli (2005) yang menyatakan bahwa hubungan antara OCB dan kinerja karyawan tidak konsisten, sedangkan Turnipseed (2002) menjelaskan
hubungan yang lemah. Beberapa alasan di balik mengapa OCB tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Sociolla Lombok Epicentrum Mall Mataram,
hal ini diduga
oleh beberapa penyebab antara lain karyawan belum mampu untuk
meningkatkan kesadaran tentang upaya ekstra
dan perilaku inovatif, perilaku sportivitas terkait dengan toleransi karyawan terhadap ketidaknyamanan di tempat kerja, dan perilaku karyawan yang lebih memilih untuk
termotivasi guna meningkatkan pemenuhan kebutuhan mereka daripada berfokus pada kesalahan dalam bekerja.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Kepemimpinan transformasional
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Sociolla Lombok Epicentrum Mall, hal
ini dikarenakan karyawan selain mendapatkan gaji bulanan dan tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan perusahaan, juga mendapatkan tambahan penghasilan karyawan berupa insentif berdasarkan kinerja
2. Budaya organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Sociolla Lombok Epicentrum Mall, hal
ini menunjukan bahwa semakin kuat
budaya organisasi yang ada pada Sociolla Lombok
Epicentrum Mall maka semakin
tinggi juga tingkat kinerja karyawan Sociolla Lombok Epicentrum Mall
3. Organizational
citizenship behaviour tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Sociolla Lombok Epicentrum Mall, hal
ini diduga oleh beberapa penyebab antara lain karyawan belum mampu untuk
meningkatkan kesadaran tentang upaya ekstra
dan perilaku inovatif, perilaku sportivitas terkait dengan toleransi karyawan terhadap ketidaknyamanan di tempat kerja, dan perilaku karyawan yang lebih memilih untuk
termotivasi guna meningkatkan pemenuhan kebutuhan mereka daripada berfokus pada kesalahan dalam bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Aboramadan, M., & Dahleez, K. A.
(2020). Leadership styles and employees� work outcomes in nonprofit
organizations: the role of work engagement. Journal of Management
Development, 39(7/8), 869�893.
Atmojo, M. (2015). The influence of
transformational leadership on job satisfaction, organizational commitment, and
employee performance. International Research Journal of Business Studies,
5(2).
Elgelal, K. S. K., & Noermijati,
N. (2015). The influences of transformational leaderships on employees
performance (A study of the economics and business faculty employee at
University of Muhammadiyah Malang). APMBA (Asia Pacific Management and
Business Application), 3(1), 48�66.
Fiaz, M., Su, Q., Ikram, A., &
Saqib, A. (2017). LEADERSHIP STYLES AND EMPLOYEES�MOTIVATION: PERSPECTIVE FROM
AN EMERGING ECONOMY. The Journal of Developing Areas, 51(4),
143�156.
Fitrio, T., Budiyanto, B., &
Agustedi, A. (2020). The rule of organizational citizenship behavior and
innovative work behavior in mediating the influence of organizational
commitment and culture to employee performance. Accounting, 6(7),
1351�1360.
Kim, M., & Beehr, T. A. (2018).
Can empowering leaders affect subordinates� well-being and careers because they
encourage subordinates� job crafting behaviors? Journal of Leadership &
Organizational Studies, 25(2), 184�196.
Koo, B., & Lee, E.-S. (2022). The
taming of Machiavellians: Differentiated transformational leadership effects on
machiavellians� organizational commitment and citizenship behavior. Journal
of Business Ethics, 178(1), 153�170.
Mangkunegara, A. A. A. P. (2011). Manajemen
sumber daya manusia perusahaan.
Murphy, W. H., & Anderson, R. E.
(2020). Transformational leadership effects on salespeople�s attitudes,
striving, and performance. Journal of Business Research, 110,
237�245.
Para-Gonz�lez, L., Jim�nez-Jim�nez,
D., & Mart�nez-Lorente, A. R. (2018). Exploring the mediating effects
between transformational leadership and organizational performance. Employee
Relations, 40(2), 412�432.
Prabowo, T. S., Noermijati, N., &
Irawanto, D. W. (2018). The influence of transformational leadership and work
motivation on employee performance mediated by job satisfaction. Jurnal
Aplikasi Manajemen, 16(1), 171�178.
Sugiyono. (2013). Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung
Alf.
Torang, S. (2012). Metode riset
struktur dan perilaku organisasi. Bandung: Alfabeta.
Torlak, N. G., & Kuzey, C.
(2019). Leadership, job satisfaction and performance links in private education
institutes of Pakistan. International Journal of Productivity and
Performance Management, 68(2), 276�295.
Wagner III, J. A., & Hollenbeck,
J. R. (2020). Organizational behavior: Securing competitive advantage.
Routledge.
Walumbwa, F. O., & Hartnell, C.
A. (2011). Understanding transformational leadership�employee performance
links: The role of relational identification and self‐efficacy. Journal
of Occupational and Organizational Psychology, 84(1), 153�172.