Penerapan Sistem Informasi Pemasaran (SIP) pada Products and Services Layanan Unggulan Kardiovaskular di Rumah Sakit X
Application of Marketing Information System (SIP) in
Products And Services Cardiovascular Excellence
Services in Hospital "X"
1) Edi Kurnawan, 2)
I G. N. Trianantha Jaya, 3) Engga Purnama, 4) Arizky
Winahyu, 5) Kornelis Aribowo,
6) Azis Surya
1,2,3,4,5,6 Universitas Sangga Buana, Indonesia
*Email: 1) [email protected], 2) [email protected], 3) [email protected], 4) [email protected], 5) [email protected], 6) [email protected]
*Correspondence:
1) Edi Kurnawan
DOI: 10.59141/comserva.v3i10.1227 |
ABSTRAK Dalam era perkembangan teknologi informasi, rumah sakit khususnya
Rumah Sakit "X" berfokus pada perawatan kardiovaskular, menghadapi tantangan dalam menyediakan produk dan layanan yang
optimal. Implementasi Sistem
Informasi Pemasaran (SIP)
dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) menjadi
langkah strategis untuk mengoptimalkan pemasaran produk dan layanan kardiovaskular serta manajemen informasi kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dan memberikan rekomendasi guna meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pasien. Studi literatur dilakukan untuk menganalisis perkembangan terkini dalam penerapan SIMRS dan SIP di sektor
layanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini yaitu rumah sakit
"X" menerapkan SIMRS dengan
kebutuhan layanan terintegrasi, sesuai dengan Digital Maturity Index (DMI) Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. SIMRS mencakup Front
Office (pelayanan
pasien) dan Back Office (manajemen
internal). Infrastruktur komunikasi
data elektronik yang baik
mendukung pertukaran informasi antar unit pelayanan dan sistem lainnya.� Kesimpulan
Dari penelitian ini yaitu implementasi SIMRS dan
SIP di Rumah Sakit "X" memainkan peran strategis dalam meningkatkan kesadaran, akses, dan penerimaan produk dan layanan kesehatan, kontribusi positif pada kualitas pelayanan. Keseluruhan, pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran dan manajemen membantu rumah sakit menghadapi
tantangan dan memperoleh peluang di bidang kardiovaskular. Kata Kunci: Penerapan
Sistem Informasi Pemasaran (SIP), Products And Services, Layanan Unggulan Kardiovaskular,
Rumah Sakit |
ABSTRACT
In the era of information
technology development, hospitals especially Hospital "X" focus on
cardiovascular care, facing challenges in providing optimal products and
services. The implementation of the Marketing Information System (SIP) and Hospital
Management Information System (SIMRS) is a strategic step to optimize the
marketing of cardiovascular products and services as well as health information
management. The purpose of this study is to identify potential improvements and
provide recommendations to improve operational efficiency and patient
satisfaction. A literature study was conducted to analyze recent developments
in the implementation of SIMRS and SIP in the healthcare sector. This research
uses qualitative descriptive method with literature study approach. The result
of this study is that "X" hospital implements SIMRS with integrated
service needs, in accordance with the Digital Maturity Index (DMI) of the
Ministry of Health of the Republic of Indonesia. SIMRS includes Front Office (patient
services) and Back Office (internal management). A good electronic data
communication infrastructure supports the exchange of information between
service units and other systems.� The
implementation of SIMRS and SIP in Hospital "X" plays a strategic
role in increasing awareness, access, and acceptance of health products and
services, a positive contribution to service quality. Overall, the utilization
of information technology in marketing and management helps hospitals face
challenges and obtain opportunities in the cardiovascular field.
Keywords: Application of Marketing Information Systems (SIP), Products And Services, Cardiovascular Featured Services, Hospitals
PENDAHULUAN
Dalam
era perkembangan teknologi informasi yang pesat, sektor kesehatan menjadi salah
satu bidang yang semakin terpengaruh dan memanfaatkan inovasi-inovasi teknologi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan (Saputra et al., 2023). Rumah Sakit
�X� sebagai rumah sakit jantung yang fokus pelayanan kesehatan pada perawatan
kardiovaskular, menempati peran penting dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Sebagai Rumah Sakit Jantung pertama yang beroperasional sejak tahun 2018 di
daerah tersebut, rumah sakit ini memiliki pangsa pasar yang cukup besar dan
memiliki tantangan untuk menyediakan produk dan layanan (Product and
Services) yang optimal, efisien, dan berkualitas tinggi.
Berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, jumlah kasus penyakit jantung dan
pembuluh darah terus menunjukan pola peningkatan setiap tahunnya. Hal ini
secara tidak langsung menuntut Rumah Sakit �X� untuk terus berinovasi dalam
memberikan pelayanan yang berkualitas. Dalam upaya tersebut, implementasi
sistem infromasi pemasaran menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa
produk dan layanan unggulan kardiovaskular di Rumah Sakit �X� dikenal luas oleh
masyarakat dan menjadi kunci untuk memahami kebutuhan pasien, mengelola
informasi pemasaran dengan lebih efektif. Pemahaman yang baik tentang �Product
and Services� yang dibutuhkan pasien melalui sistem informasi dapat
membantu rumah sakit mengoptimalkan strategi pemasaran, meningkatkan citra
merek, dan memperluas jangkauan pelayanan. Selain itu, dalam rangka menghadapi
kompleksitas manajemen informasi kesehatan, terutama pada layanan unggulan
kardiovaskular, penggunaan sistem informasi manajamen rumah sakit (SIMRS)
menjadi suatu keharusan (Nurafni et al., 2023). SIMRS
memberikan kemampuan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data pasien
dengan cepat dan akurat, yang esensial untuk mendukung proses perawatan,
diagnosis, dan tindak medis yang tepat (W. Rahman & Saudin, 2022).
Konsep
penerapan SIMRS dan Sistem Informasi Pemasaran (SIP) telah diperkenalkan dalam
konteks layanan kesehatan, masih terdapat kebutuhan untuk melakukan analisis
mendalam berdasarkan literatur ilmiah terkini (Purwanti & Lupiana, 2023); (Fitriyani, 2018). Studi pustaka
akan memberikan gambaran komprehensif tentang perkembangan terkini dalam
penerapan SIMRS dan Sistem Informasi Pemasaran di sektor layanan kesehatan
khususnya �Product and Services� yang disediakan oleh Rumah sakit �X�.
Dengan menggali literatur terkait, kita dapat mengevaluasi sejauh mana rumah
sakit ini telah mengintegrasikan teknologi informasi dalam strategi pemasaran
produk dan layanan mereka. Analisis ini juga dapat memberikan wawasan tentang
tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Rumah Sakit �X� dalam mengoptimalkan
pemanfaatan SIMRS dan Sistem informasi pemasaran untuk meningkatkan daya saing
dan kualitas pelayanan mereka di bidang kardiovaskular.
Melalui
pemahaman yang mendalam terkait pemanfaatan SIMRS dan sistem informasi
pemasaran diharapkan dapat diidentifikasi potensi perbaikan dan rekomendasi
untuk meningkatkan efisiensi operasional serta kepuasan pasien di Rumah Sakit
�X�. Kebaruan penelitian ini terletak pada integrasi antara Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan Sistem Informasi Pemasaran (SIP) khususnya
dalam konteks layanan kesehatan kardiovaskular. Sebagian besar penelitian masih
berfokus pada SIMRS saja, sementara penelitian ini mempertimbangkan integrasi
dengan SIP, menciptakan model holistik untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pelayanan. Melalui kebaruan ini, penelitian diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap literatur ilmiah dan memberikan
panduan praktis bagi rumah sakit dan institusi kesehatan dalam menghadapi
perubahan dan kompleksitas layanan kesehatan kardiovaskular di era teknologi
informasi.
Penelitian
ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pemikiran dan solusi dalam menghadapi
tantangan pemasaran layanan kesehatan kardiovaskular melalui implementasi yang
efektif dari Sistem Informasi Manajemen secara umum. Selain itu tujuan
penelitia ini untuk mengetahui tentang sistem informasi manajemen dan sistem
informasi pemasaran secara umum, mengetahui dan menjelaskan peranan sistem
informasi manajamen dan sistem informasi pemasaran dalam sebuah organisasi dan
mengetahui dan memberikan gambaran mengenai penerapan sistem informasi
pemasaran dalam meningkatkan product and services secara khusus pada Rumah
Sakit �X�. Penelitian ini memberikan manfaat untuk memberikan ilmu pengetahuan
terbaru berdasarkan studi literatur mengenai sistem informasi manajamen dan
sistem informasi pemasaran secara umum, dan memberikan gambaran peran penerapan
sistem informasi pemasaran secara khusus pada suatu instansi kesehatan sehingga
dapat menjadi contoh bagi instansi lain.
METODE
Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif. Studi pustaka dilakukan untuk mengevaluasi
integrasi teknologi informasi dalam strategi pemasaran dan manajemen Rumah
Sakit "X". Analisis literatur mencakup perkembangan terkini, tantangan, dan peluang dalam penerapan
SIMRS dan SIP. Data akan diperoleh
melalui literatur ilmiah terkini, dokumen resmi Rumah Sakit
"X," serta wawancara
dengan pihak terkait, seperti tim manajemen, petugas IT, dan staf pemasaran. Data sekunder seperti laporan keuangan, laporan layanan, dan dokumentasi SIP dan
SIMRS juga akan diakses. Analisis mendalam
terhadap literatur ilmiah terkini yang berkaitan dengan penerapan SIMRS dan Sistem Informasi Pemasaran di sektor kesehatan, khususnya pada produk dan layanan kardiovaskular. Survei atau
wawancara akan dilakukan dengan pihak terkait di Rumah Sakit
"X" untuk mendapatkan
pemahaman langsung tentang implementasi dan penggunaan SIP dan SIMRS. Pertanyaan
akan difokuskan pada keefektifan, tantangan, dan dampaknya terhadap pelayanan kardiovaskular. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
potensi perbaikan dan memberikan rekomendasi guna meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pasien (Setyosari, 2019).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rumah
Sakit (RS) �X� merupakan rumah
sakit khusus jantung cabang ketiga dibangun oleh HM Group dan
merupakan RS Jantung pertama di daerah Kuningan yang diresmikan sejak tanggal 15 Desember 2018, telah diakreditasi Paripurna KARS pada tahun 2022. Merupakan RS Sakit Tipe C dengan luas
lahan16.370 m2 dan luas bangunan
4.543 m2 serta jumlah tempat tidur 60 bed. Visi Rumah
Sakit �X�, yaitu Menjadi
Rumah Sakit Terbaik dan Terpercaya
dalam Pelayanan Kesehatan Jantung. Visi tersebut direalisasikan melalui misi, yaitu memberikan
pelayanan kesehatan jantung dengan standar kualitas terbaik, memperluas jangkauan pelayanan kesehatan jantung kepada Masyarakat dan membangun
SDM yang profesional dan terpercaya.
Adapun fasilitas yang terdapat di RS ini terdiri dari:
Cathlab, Klinik Jantung, Klinik RM, Klinik Penyakit Dalam, Klinik Penyakit Paru, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasi Laboratorium, Echocardiography Anak & Dewasa, ECG, Treadmill test, Holter Monitor, Rawat Inap, IGD & Ambulance 24 jam, ICCU dan Medical Check
Up.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) dan Sistem Informasi
Pemasaran (SIP) di RS �X�
Penggunaan SIM-RS di RS X
Berkembangnya teknologi yang pesat, RS "X" telah berupaya melakukan peningkatan teknologi dalam hal Sistem
Informasi Manajemen RS yang
dilakukan oleh tim
Information Technology (IT) RS "X" yang bertujuan
untuk mempermudah akses pelayanan terhadap pasien-pasien RS �X�.
SIMRS X berisikan beberapa kebutuhan Sistem Informasi layanan terhadap pasien dimana SIM telah di sesuai dengan DMI (Digital
Maturity Index) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Digital Maturity Index (DMI) merupakan tolak ukur kesiapan rumah
sakit dalam menerapkan rekam medis elektronik (RME) yang nantinya terintegrasi ke satu platform �Satu Sehat�.
Adapun lima aspek yang diukur
dalam penilaian tingkat kematangan digital bidang kesehatan, yaitu, tata kelola dan kepemimpinan, manajemen dan sumber daya manusia
(SDM), infrastruktur teknologi
informasi, standar dan interoperabilitas, serta kualitas dan penggunaan data. Dengan demikian, RS �X� yang sudah menggunakan sistem informasi Manajemen RS terstandar sehingga mempermudah dalam pelayanan kesehatan pasien.
Adapun beberapa fasilitas layanan yang dapat dilihat
pada SIMRS di antaranya adalah:
a. Front Office Fasilitas SIMRS atau RME untuk Pelayanan terhadap Pasien terdiri dari :
1) Manajemen master data
2) Pendaftaran rawat jalan
3) Pendaftaran rawat inap (admisi)
4) Tagihan dan pembayaran
5) Rawat jalan
6) IGD
7) Rawat inap
8) Farmasi
9) Laboratorium
10) Radiologi
11) Kamar Operasi (Cathlab)
12) Gizi
b. Back Office Fasilitas SIMRS yang Menunjang
Kepada Kegiatan Manajemen, terdiri dari :
1) Jaminan dan klaim
2) Keuangan (anggaran, perbendaharaan dan akutansi)
3) Perencanaan dan Anggaran
4) Rantai Pasok (perencanaan, pembelian, penerimaan, manajemen stok, pengeluaran, penggunaan, pemusnahan)
5) Manajemen Aset (regitrasi, pemeliharaan, perbaikan, kalibrasi)
6) Kepegawaian (perencanaan, rekrutmen, penerimaan, performance,
pension)
7) Dashboard manajemen
Ketersediaan jaringan intranet berperforma baik dan mengakomodir kinerja sistem informasi yang interoperabel yang berperan dalam menunjang pelayanan pada SIM. Dalam hal infrastruktur komunikasi data elektronik SIM RS �X� mampu memfasilitasi komunikasi data elektronik untuk kepentingan pelayanan medis pasien seperti
rujukan elektronik, order penunjang, resep elektronik, dll. SIM-RS �X� menerapkan suatu inovasi teknologi dan komunikasi berkapasitas tinggi untuk optimalisasi
pelayan pasien dengan standar internasional seperti (kondisi penyakit, obat, alat, tindakan
medis, catatan keperawatan).
Berdasarkan kebutuhan di atas, tim IT RS �X� telah mengakomodir kebutuhan sistem informasi untuk setiap unit yang melayani pasien dan selalu dalam kodisi siaga
selama 24 jam apabila terdapat kendala dalam penerapan SIM-RS dan RME sesuai dengan prosedur
eskalasi. Pemeliharaan
SIM-RS dan RME telah di lakukan
agenda dan pelaksanaan dengan
baik sesuai dengan pedoman yang tekah di tetapkan. SIM-RS dan RME
yang tersediapun telah mengakomodir layanan pertukaran data kesehatan dan pelaporan rutin yang berperan untuk memfasilitasi interopelabilitas antar berbagai sistem internal maupun eksternal sesuai dengan kebijakan,
proses dan norma yang berlaku secara
nasional (Kemenkes, 2018).
Manajemen RS �X� pun telah menerapkan sistem pertukaran informasi dengan sistem pengelolaan
fungsi manajemen lainnya yang telah ditentukan organisasi yakni SIM RS dan RME memiliki kemampuan bridging dengan SIM dan
akutansi, ASPAK, SIM-RS Online dan aplikasi online lainnya. Sebagai pendukung pelayanan pasien, SIM RS �X� pun berkemampuan bridging dengan ketersediaan tempat tidur real time dan sistem rujukan online.
Pertukaran data antar unit pelayanan dalam organisasi mencakup semua unit organisasi seperti layanan medis, penunjang, administratif manajemen dan telah mengacu kepada
suatu standar interopelabilitas dan standar keamanan tertentu. Pertukaran data kesehatan dilakukan terkoneksi dengan sistem informasi
kesehatan lain untuk saling bertukar data (interopelabel) dan berjalan secara sintaksis (format, struktur, syntax, data coding dapat
di interpretasi oleh perangkat
lunak yang menerima).
Gambar 1. Tampilan SIM Rumah
Sakit "X"
Alur Pelayanan Pasien Berdasarkan SIM-RS di RS
�X�
Penerapan SIMRS di RS �X memilki
tujuan dalam memudahkan akses informasi terhadap layanan kesehatan baik bagi pasien
dan atau internal rumah sakit. Akses data dan informasi
oleh internal rumah sakit, mencakup seluruh unit organisasi didalamnya seperti unit Gawat Darurat (UGD), unit laboratorium,
unit layanan medis rawat jalan, unit layanan medis rawat
inap, unit farmasi, serta administrasi memudahkan internal rumah sakit dalam tracing (pencarian) dan organizing (pengorganisasian)
data konsumen (pasien) dalam hal layanan
kesehatan gawat darurat, rawat jalan, rawat inap,
laboratorium, sertai farmasi sehingga layanan dapat tepat
sasaran (Azhary, 2022).
Adapun berdasarkan RS �X�, data SIM-RS yang terhubung
dengan berbagai unit kerja atau unit dalam organisasi dalam memudahkan akses data dan informasi dapat dilihat pada gambar dibawah berikut.
Gambar 2. Topologi
Alur Layanan Pasien RS �X�
Berdasarkan gambar topologi alur layanan
pasien di RS �X�, pasien yang sudah melakukan pendaftaran melalui aplikasi (Mobile JKN) diarahkan ke bagian
pendaftaran untuk melakukan check-in, scan barcode, dan pencetakan
nomer antrian (tracer).
Setelah itu pasien diarahkan ke unit rawat jalan
(poliklinis) sesuai tujuan pasien untuk
dilakukan pemeriksaan berdasarkan keilmuan (anamesa dan pemeriksaan fisik), apabila setelah pemeriksaan dirasa perlu melakukan
pemeriksaan penunjang medis seperti rekam
jantung (electro-cardiogram), pengecekan sample darah, dan atau pemeriksaan berdasarkan radiasi, dokter spesialis yang bertugas akan memberikan
rekomendasi atau lembar referal pemeriksaan penunjang dengan melakukan input data by
system ke unit yang dituju
(Unit Laboratorium untuk pengecekan sample darah, Unit Radiologi untuk pengecekan berbasis radiasi). Setelah pasien melakukan pengecekan yang direkomendasikan,
dokter spesialis dapat melihat hasil
melalui sistem, menarik kesimpulan, memberikan informasi dan edukasi terkait hal-hal medis yang perlu diketahui pasien, serta memberikan
terapi atau pengobatan dengan melakukan hal yang sama, yaitu input by system ke unit yang dituju (Unit
Farmasi, dan Unit Administrasi). Alur yang sama juga dikerjakan apabila pasien melalui jalur Unit Gawat Darurat (UGD), perbedaan yang terjadi terletak pada Sumber Daya Manusia (SDM) di UGD bukan dokter spesialis melainkan dokter umum yang sedang bertugas. Apabila ada rekomendasi terkait rawat inap
(ruang intensif atau non intensif), unit dari UGD dapat melakukan proses rawat inap melalui sistem
dan keluarga pasien melakukan konfirmasi manual ke bagian administrasi.
Data dan atau informasi tersebut tentu berbasis internet dan dapat terhubung dengan berbagai unit, antara lain unit rawat inap, unit casemix, unit keuangan, unit BPJS
V-claim, dan juga aplikasi Mobile JKN (M-JKN).
Sistem Informasi Pemasaran (SIP) di RS �X�
Penerapan sistem informasi pemasaran (SIP) pada RS �X�
terlihat dari terbentuknya unit pemasaran. Unit pemasaran merupakan bentukan
organisasi yang dibuat Jajaran Direksi RS �X� untuk mendukung sistem pemasaran
secara komperhensif, dengan tugas pokok unit pemasaran sebagai berikut:
1. Membuat Standarisasi kebijakan proses kerja Pemasaran
2. Membuat Standarisasi Pemasaran
3. Membuat Standarisasi Program Pelatihan Humas & Pemasaran
guna meningkatkan kualitas SDM
4. Membuat standarisasi promosi
5. Monitoring proses kerja
maupun hasil kerja unit Pemasaran di Rumah
Sakit �X�
6. Monitoring Kegiatan Kerja Pemasaran
7. Laporan aktifitas kepada Direktur
8. Evaluasi penilaian kerja Pemasaran
Fungsi unit pemasaran di
Rumah Sakit �X� adalah :
1. Membuat strategi promosi
Rumah Sakit �X�
2. Membuat Break Down Target Pemasaran
3. Membuat Perjanjian Kerjasama
Layanan Kesehatan dengan perusahaan, perbankan, dana tau asuransi.
Tujuan
di bentuknya unit pemasaran
Rumah Sakit �X� adalah meningkatnya
Brand Awarness Rumah Sakit �X� merupakan
rumah sakit unggulan layanan jantung di lapisan masyarakat. Adapun Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang program kerja Pemasaran Rumah Sakit �X� perlu di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai baik segi
kuantitas maupun segi kualitas yang di miliki Rumah Sakit.
Fokus aktifitas Pemasaran Rumah Sakit �X� yaitu fokus pada upaya peningkatkan kualitas kerjasama serta menerapkan Program kerja yang berkualitas (Quality), menerapkan
Pembiayaan program kerja
yang efektif dan efisien (Cost),
memberikan pelayanan terhadap kustomer dengan responsif dengan waktu standar
(Delivery), selalu memberikan
servis yang terbaik dan inovasi yang terus dikembangkan sesuai kebutuhan customer, sehingga menghasilkan kepuasan pelanggan (Service).
Gambar 3. Topologi Konsep Pemasaran Rumah Sakit �X�
Berdasarkan gambar 1 unit pemasaran Rumah Sakit �X� terbagi dalam tiga
bagian, yaitu Digital
Marketing, Regular Marketing dan Internal Marketing. Hal ini
memudahkan dalam pencapaian tujuan pemasaran dikarenakan tugas pokok yang diraih tiap unit dapat dikatakan berbeda.
a. Digital Marketing
Digital
Marketing merupakan upaya
marketing yang memanfaatkan berbagai
platform digital, seperti media sosial,
aplikasi ponsel pintar, digital reklame, hingga talk show di media massa (Komalasari et
al., 2021). Media sosial seperti penggunaan Instagram,
Facebook, Youtube dan sebagainya
menargetkan generasi milenial yang melek teknologi sebagai sasaran pemasaran (Arini, 2022). Sebagai pengguna sosial media terbesar di dunia, pemasaran melalui sosial media merupakan salah satu strategi terbaik dalam memperkenalkan
brand/merek atau dalam hal ini
layanan unggulan suatu rumah sakit
(Mahanani, 2017). Pemasaran melalui media sosial tentunya memerlukan kreatifitas dalam membuat konten yang menarik sehingga pengunjung (viewers) dapat
mencapat target yang diinginkan
(Syaifiuddin,
2022). Selain penggunaan
media sosial, digital marketing juga bisa melalui aplikasi
telepon pintar seperti aplikasi pendaftaran online melalui aplikasi WhatsApp dan aplikasi
JKN Mobile. Aplikasi ini memudahkan para pasien/pengguna layanan kesehatan RS sehingga tidak perlu repot-repot mengantri dengan sistem tradisional, penggunaan teknologi informasi yang memudahkan pengguna akan memberikan
dampak kenyaman dan kepuasan tersendiri. Penggunan reklame sebagai iklan sampai
saat ini tetap memberikan upaya positif dalam
mengenalkan brand/merk. Rumah sakit
�X� dalam hal ini juga berupaya tetap menampilkan reklame digital dibeberapa
platform seperti reklame videotron di pusat kota/keramaian, sehingga masyarakat dapat mengenal lebih lanjut tentang
rumah sakit �X� ini serta layanan-layanan
yang dimiliki. Upaya lain dari
digital marketing ini adalah
talkshow kesehatan yang menampilkan dokter spesialis dari rumah sakit �X� dalam suatu acara wawancara khusus, sehingga dengan demikian exposure brand/merek serta layanan RS dapat dikenal oleh masyarakat yang lebih luas.
b. Regular Marketing
Regular
Marketing adalah rangkaian upaya kegiatan pemasaran rumah sakit yang bertujuan meningkatkan brand rumah sakit sebagai rumah
sakit rujukan utama dalam hal
pelayanan jantung dan pembuluh darah (Syaifiuddin,
2022). Upaya tersebut meliput kegiatan promosi kesehatan terhadap RS sekitar, Klinik, dokter praktek pribadi maupun komunitas instansi maupun masyarakat. Upaya tersebut dilakukan secara berkesinambungan guna terjalin kemitraan yang baik.
c. Internal Marketing
Internal
Marketing merupakan rangkaian
kegiatan pemasaran rumah sakit yang melibatkan seluruh unit rumah sakit yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan singkat mengenai penyakit jantung, menginformasikan mengenai fasilitas layanan yang terdapat di RS �X�, sarana dan prasarana unggulan dalam menangani kesehatan jantung (M. Rahman,
2020). Sehingga menciptakan nilai tambah rumah sakit
terhadap kepuasan pasien.
Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Pemasaran (SIP) pada Product and Services
Layanan Unggulan di RS �X�
Dalam dunia industri, termasuk industri kesehatan,
dalam hal ini instansi rumah sakit, penggunaan teknologi informasi sangat
penting karena membantu bisnis bertahan. Di era evolusi industri 4.0, banyak
bisnis sangat bergantung pada kemajuan teknologi untuk mendukung operasi bisnis
mereka (Septiana, 2017). Administrasi basis
data merupakan salah satu penerapan teknologi informasi (Septiana, 2017). Pemanfaatan kumpulan
data dalam suatu organisasi dilakukan untuk membantu dan mengatasi masalah yang
biasanya muncul dalam suatu organisasi. Dengan database yang dikelola dan
terstruktur dengan baik, serta sistem pengolahan data layanan pasien yang
terintegrasi dalam SIM-RS, maka produksi dan layanan organisasi dalam hal ini
layanan kesehatan rumah sakit tentunya dapat meningkat secara kualitas dan
kuantitas.
Salah satu keuntungan luar biasa yang dirasakan
organisasi dalam menggunakan sistem informasi manajemen adalah membantu dalam
pengarahan (Rochaety, 2016); (Nabila, 2016). Misalnya, mencari
tahu kombinasi jenis layanan mana yang paling berhasil untuk menghasilkan
pendapatan paling banyak. Selain itu dengan SIM ini dapat dicari tahu bagaimana
layanan jasa diatur agar biaya perawatan ditekan seminimal mungkin, seberapa
banyak karyawan yang diperlukan untuk bekerja, serta seberapa banyak pasien
yang datang berkunjung.
Berdasarkan analisis tinjauan pustaka yang ada
sebelumnya maka dapat ditarik suatu hubungan dimana implementasi Sistem
Informasi Pemasaran pada produk dan layanan (product and services) unggulan di
Rumah Sakit �X� memiliki potensi untuk memberikan pengaruh positif terhadap
peningkatan layanan tersebut. Berikut adalah beberapa diantaranya hubungan atau
pengaruh yang mungkin terjadi:
Pemahaman pasien yang lebih baik
Sistem Informasi Pemasaran dapat membantu Rumah Sakit
�X� untuk memahami preferensi, kebutuhan, dan harapan pasien terkait layanan
kesehatan kardiovaskular. Melalui analisis data pemasaran, rumah sakit dapat
mengidentifikasi tren pasien, pola perilaku, dan preferensi yang dapat
membimbing penyedia layanan dalam memberikan pelayanan yang lebih sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Optimalisasi Strategi Pemasaran
Dengan data yang diperoleh melalui Sistem Informasi
Pemasaran, rumah sakit dapat mengoptimalkan strategi pemasaran mereka. Ini
termasuk penargetan pasien potensial yang berpotensi memerlukan layanan
kardiovaskular, menciptakan pesan yang efektif, dan mengidentifikasi saluran
pemasaran yang paling efisien untuk mencapai audiens target.
Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Strategi pemasaran yang efektif dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang layanan kesehatan kardiovaskular yang disediakan
oleh Rumah Sakit �X�. Peningkatan kesadaran ini dapat membantu masyarakat lebih
cepat mengenali gejala-gejala kesehatan kardiovaskular, meningkatkan
keterlibatan pasien, dan mengurangi waktu respons dalam pencarian bantuan
medis.
Peningkatan Akses dan Penerimaan Pasien
Sistem Informasi Pemasaran dapat membantu
memfasilitasi akses pasien ke layanan kesehatan kardiovaskular. Informasi yang
jelas dan mudah diakses tentang prosedur, jadwal, dan lokasi layanan dapat
meningkatkan penerimaan pasien terhadap perawatan, mengurangi ambiguitas, dan
meningkatkan kepatuhan pasien.
Peningkatan Penggunaan Layanan Preventif
Dengan strategi pemasaran yang terarah, Rumah Sakit
�X� dapat mendorong penggunaan layanan preventif untuk mencegah penyakit
kardiovaskular. Edukasi melalui kampanye pemasaran dapat meningkatkan kesadaran
tentang pentingnya deteksi dini, gaya hidup sehat, dan pengelolaan faktor
risiko kardiovaskular.
Feedback Pasien yang Lebih Aktif
Sistem Informasi Pemasaran dapat memfasilitasi saluran
komunikasi dua arah antara rumah sakit dan pasien. Melalui saluran ini, rumah
sakit dapat menerima umpan balik langsung dari pasien mengenai pengalaman
mereka dengan layanan kardiovaskular. Hal ini dapat membantu rumah sakit untuk
terus meningkatkan kualitas pelayanan berdasarkan tanggapan langsung dari
konsumen.
Penyediaan Informasi yang Akurat
Pemasaran yang efektif juga mencakup penyediaan
informasi yang akurat dan jelas kepada masyarakat. Informasi yang benar dan
mudah dimengerti dapat membantu pasien membuat keputusan yang lebih baik
terkait perawatan kesehatan mereka. Dengan demikian, Sistem Informasi Pemasaran
dapat berperan sebagai alat strategis untuk meningkatkan kesadaran, akses, dan
penerimaan produk dan layanan kesehatan di Rumah Sakit �X�, yang pada
gilirannya dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas dan efektivitas
pelayanan tersebut.
SIMPULAN
Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam perusahaan
sangat penting, oleh karena dapat menyajikan informasi penting terutama untuk
pimpinan perusahaan atau organisasi sehingga mendukung proses daripada kegiatan
manajerial Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengawasan dan
mendukung proses pengambilan keputusan secara efektif dan efisien. Sistem
Informasi Manajemen Pemasaran (SIMP) sangat diperlukan bagi pimpinan atau
pemegang kebijakan untuk dijadikan dasar dari pengambilan keputusan suatu
perusahaan atau organisasi. SIMP sangat diperlukan untuk mengumpulkan,
menganalisa, maupun mengevaluasi suatu produk atau jasa yang ditawarkan kepada
konsumen. Strategi dari SIMP terdiri dari kombinasi unsur-unsur yang dinamakan
bauran pemasaran dan lebih dikenal dengan istilah 4P, yaitu Product
(Produk), Place (Tempat), Promotion (Promosi), dan Price
(Harga). Rumah sakit sebagai produsen jasa dalam layanan kesehatan dan konsumen
sebagai pengguna jasa yang diberikan oleh produsen, tentu memiliki harapan
adanya keseimbangan hubungan yang saling menguntungkan diantara keduanya. Pemasaran jasa rumah sakit tidak
jauh berbeda dari prinsip bauran
pemasaran pada SIMP yaitu 4P
(Product, Promotion, Place, dan, Price). Dengan
strategi bauran pemasaran rumah sakit yang diimplementasikan secara benar dapat memberikan
pengaruh pada tingkat kesuksesan suatu produk atau jasa
dari perusahaan tersebut. Implementasi SIMP dan
SIM pada Rumah Sakit "X" yang bergerak dibidang layanan kesehatan khusus perawatan jantung bertujuan untuk memberikan akses atau layanan terhadap
informasi untuk pasien maupun internal rumah sakit. SIM yang digunakan sudah disesuaikan dengan Digital
Maturity Index (DMI) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Arini, I.
A. D. (2022). Influencer Strategi Marketing Efektif Untuk Mempromosikan
Pariwisata Kabupaten Buleleng. Cultoure: Jurnal Ilmiah Pariwisata Budaya
Hindu, 3(1), 73�84.
Azhary, H.
(2022). Perancangan Sistem Informasi Rawat Inap Pasien Pada Rumah Sakit Ibnu
Sina Dengan Menggunakan Php Dan Database Mysql. Universitas Putra Indonesia
YPTK.
Fitriyani,
S. A. (2018). Pengaruh Sistem informasi manajemen pemasaran, kualitas pelayanan
dan word of mouth terhadap capaian balanced scorecard serta dampaknya terhadap
Kinerja perusahaan di Sunrise Mall Mojokerto. Journal of Entrepreneurship,
Business Development and Economic Educations Research, 1(2).
Kemenkes,
R. I. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Kementerian Kesehatan RI, 203.
Komalasari, D., Pebrianggara, A., & Oetarjo, M.
(2021). Buku Ajar Digital Marketing. Umsida Press, 1�83.
Mahanani,
E. (2017). Analisis Bauran Pemasaran dan Strategi Segmentasi, Targeting dan
Positioning PT. Eagle Indo Pharma (Cap Lang). -.
Nabila, F. C. (2016). Penerapan Sistem Informasi
Manajemen Pemasaran Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat Cabang
Batusangkar. Universitas Andalas Pers.
Nurafni, A., Lestari, P. I., Khairani, A., Barus, T.
J., & Nurbaiti, N. (2023). Manfaat Basis Data Dalam Manajemen Produksi. Jebiman:
Jurnal Ekonomi, Bisnis, Managemen Dan Akuntansi, 1(4), 376�381.
Purwanti,
A. E., & Lupiana, F. (2023). Peran
Sistem Informasi Pemasaran dalam Mengelola Proses Pemasaran Melalui Digital
Marketing. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi Dan Bisnis, 2(2),
88�102.
Rahman, M.
(2020). Pemasaran jasa rumah sakit. Alauddin University Press.
Rahman, W.,
& Saudin, L. (2022). Bahan Ajar
Sistem Informasi Manajemen.
Rochaety, E. (2016). Sistem Informasi Manajemen
(SIM) Edisi ketiga. Penerbit Mitra Wacana Media.
Saputra, A. M. A., Kharisma, L. P. I., Rizal, A. A.,
Burhan, M. I., & Purnawati, N. W. (2023). Teknologi Informasi: Peranan
TI dalam berbagai bidang. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Septiana,
Y. (2017). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Pendekatan Ward and
Peppard Model (Studi Kasus: Klinik INTI Garut). Jurnal Wawasan Ilmiah, 8(1).
Setyosari,
H. P. (2019). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan.
Syaifiuddin,
A. (2022). Strategi Komunikasi Pemasaran Akun Youtube Lincung Studio dalam
Meningkatkan Viewer. IAIN Ponorogo.